Ada banyak kesempatan untuk menulis di media sebagai salah satu ajang aktualisasi dan apresiasi di dunia menulis. Hampir semua media menyediakan rubrik untuk publik. Yang paling umum adalah rubrik opini (bisa dengan nama lain untuk sejumlah media), cerpen, puisi, dan resensi buku.
Bagi seorang penulis "alamat email media masa" dan rubrik-rubrik tersebut sangat dibutuhkan. Pengiriman karya melalui email jauh lebih efisien dibanding dengan menggunakan surat pos. Di internet sebenarnya sudah banyak sekali situs yang menyediakan "alamat media", tetapi dari pengamatan saya, masih banyak email media yang tidak dituliskan (sebagian orang ada yang merahasiakannya karena takut terasingi). Pada postingan ini, saya ingin berbagi berkaitan dengan alamat-alamat email media beserta nama rubriknya. Selain itu juga menyangkut soal berapa honor yang akan diterima jika tulisan kita dimuat.
Nama media, rubrik, alamat email dan perkiraan jumlah "honor pemuatan artikel" yang tercantum di sini saya tulis berdasarkan sejumlah sumber (salah satunya adalah FB Qadriea Ku Warastra) dan pengalaman saya sebagai seorang penulis lepas:
Kompas (www.kompas.com)
Kompas termasuk media yang memiliki begitu banyak rubrik untuk masyarakat. Selain opini, ada rubrik lain yang bisa dicoba seperti Teroka dan Teropong. Bedanya, jika rubrik opini muncul setiap hari, rubrik-rubrik lain ada yang tiap satu atau dua minggu. Ada juga rubrik cerpen dan puisi yang muncul setiap hari minggu. Untuk rubrik Cerpen konon sekarang (sampai juli 2011) di asuh oleh Putu Fajar Arcana, sementara untuk rubrik Puisi di asuh oleh Hasif Amini.
Alamat email: opini@kompas.co.id / kompas@kompas.com / kompas@kompas.co.id.
"Honor pemuatan artikel" Kompas konon rata-rata di atas satu juta.
Jawa Pos/Indopos (www.jawapos.com)
Ada beberapa rubrik yang bisa dicoba: “opini”, “ruang putih (esai budaya)”, “di balik buku”, “cerpen”, “puisi” dsb..
Alamat email untuk opini: opini@jawapos.co.id.
Untuk cerpen, puisi, dan ruang putih kirim ke ariemetro@yahoo.com. Untuk resensi kalau tidak keliru kirim ke ttg@jawapos.co.id atau coba dikirim ke ariemetro@yahoo.com danCC ke ari@jawapos.co.id. Dan untuk Rubrik jawapos For Her, bisa ke alamat ini forher@jawapos.co.id
Resensi buku jangan lupa disertai foto penulis dan cover buku.
Seputar Indonesia (www.seputar-indonesia.com)
Alamat : redaksi@seputar-indonesia.com. Ada Opini (muncul setiap hari). Sayangnya koran ini sudah tidak lagi memunculkan cerpen dan puisi. Hanya tinggal Resensi yang terbit setiap hari Minggu saja). Untuk cerpen kirimkan ke donatus@seputar-indonesia.com /
redaksi@seputar-indonesia.com, .
"Honor pemuatan artikel" resensi buku 200 ribu. Honor Opini sekitar 400 ribu.
Lampung Post (www.lampungpost.com):
Email utama : opinilampost@yahoo.co.id
Untuk Kolom Opini: redaksi@lampungpost.co.id / redaksilampost@yahoo.com
Untuk Esai Budaya/Sastra dan Puisi: lampostminggu@yahoo.com,
Honor pemuatan arikel Opini 200 ribu, Cerpen 200 ribu
Media Indonesia (www.media-indonesia.com):
Untuk Kolom Opini dan Resensi Buku : redaksi@mediaindonesia.co.id /opinimi@yahoo.com
(Panjang resensi buku maximal 800 kata. Begitu juga dengan Opini. Saat kirim lebih baik semua email dikirimi.
Honor resensi buku dan Opini 400 ribu. Nama Kolom Resensi Buku-nya: Bedah Pustaka)
Ohya, Media Indonesia juga kembali memunculkan rubrik Cerpen dan Budaya yang terbit setiap Minggu. Kirimkan karya anda ke email ini:
cerpenmi@mediaindonesia.com, cerpenmi@yahoo.co.id
Honornya lumayan lho, 700.000 - 1 juta.
Bisnis Indonesia:
email: redaksi@bisnis.co.id
(Biasanya tulisan yang nyerempet soal bisnis dan ekonomi. Honor sekitar 300 ribu)
Pikiran Rakyat (www.pikiran-rakyat.com) (Jawa Barat):
Untuk Kolom Opini: opini@pikiran-rakyat.com
Untuk Resensi Buku: kampus_pr@yahoo.com
Untuk Cerpen dan Puisi: ahda05@yahoo.com dan khazanah@pikiran-rakyat.co.id
Honor Opini sekitar 300 ribu.
Honor resensi buku 200 ribu.
Honor Cerpen: 300 ribu
Honor Puisi: 200-300 ribu (tergantung berapa puisi yang dimuat)
Koran Tempo (www.korantempo.com)
Untuk Kolom Opini: koran@tempo.co.id
Untuk Resensi Buku, Esai Sastra dan Puisi kirim ke:
ktminggu@tempo.co.id/ndewanto@mail.tempo.co.id (email Nirwan Dewanto)
Honor cerpen sekitar 700 ribu, Opini sekitar 600 ribu. Resensi buku honor 400 ribu.
Republika (www.republika.co.id)
Umail utama: sekretariat@republika.co.id . Email tersebut bisa digunakan untuk kirim opini, cerpen. Tapi khusus untuk cerpen karya anda bisa di CC ke email aliredov@yahoo.com. Republika kadang-kadang memuat cerpen juga. Tapi cuma Kadang-kadang, setahun sekali tidak mesti. Ohya, jangan lagi mengirim cerpen/ puisi ke email ahmadun21@yahoo.com, karena dengar-dengar Pak Ahmadun Yosi Herfanda sudah tidak lagi di Republika.
Direpublika juga ada rubrik Guru Menulis. Kirimkan ke : akademia.republika@yahoo.com dan cc kan ke email utama.
Kalau cerpen/opininya dimuat kira-kira honornya Rp.400.000, tepatnya 376.000 setelah di potong pajak. Sementara honor rubrik Guru Menulis sebesar kurang lebih 200ribu. Tetapi sayang, ini koran kadang agak lama mengirimkan honor, lebih dari sebulanlah. Tapi, pasti di kirim. Jika belum di kirim silahkn baca artikel saya Cara Mengambil Honor di Media .
Suara Karya (www.suarakarya-online.com)
Alamat email: redaksisk@yahoo.com / redaksi@suarakarya-online.com .
Khusus cerpen, dan puisi bisa langsung di kirim ke alamat redakturnya, Bang Ami Herman: amiherman@yahoo.com.
Rublik budaya (puisi, cerpen, catatan budaya) muncul setiap hari sabtu, cek saja web-nya, suara karya biasanya disiplin posting.
Nah, Honor pemuatan arikel untuk Cerpen, Puisi dan Opini adalah 150 ribu. Mungkin sudah naik, entahlah.
Suara Pembaruan (www.suarapembaruan.com):
Email: koransp@suarapembaruan.com
Semua jenis tulisan dikirim ke email itu. Ada Kolom Opini, Resensi Buku, Puisi dan Cerpen. Honor cerpennya 400 rb, puisi 300 rb, resensi 150 ribu (lumayan gede lho, meski tentu dipotong pajak). Dulu ada email budaya@suarapembaruan.com untuk kirim cerpen dan puisi tetapi sepertinya email tersebut penuh dan tak lagi dipakai.
Koran Jakarta (www.koran-jakarta.com)
Email: redaksi@koran-jakarta.com
(Setiap hari ada Kolom Opini (namanya Gagasan) dan resensi buku (Perada). "Honor pemuatan arikel" 400 ribu untuk Opini, Resensi buku 280 ribu. Kalau mau dimuat, biasanya ditelfon terlebih dahulu.
Suara Merdeka (www.suaramerdeka.com)
Email umum: naskah@suaramerdeka.info dan wacana_nasional@gmail.com (untuk opini nasional) dan wacana_lokal@gmail.com untuk opini isu lokal. Sementara untuk cerpen dan puisi kirim ke: swarasastra@yahoo.com
Ini koran Jawa Tengah lho, tetapi sangat terbuka bagi semua penulis dari luar Jateng. Bahkan sebagian besar karya khususnya cerpen dan Puisi didominasi oleh penulis luar Jateng.
Honor cerpen sekitar 400rb, puisi 300 rb, resensi 200 ribu, opini wacana lokal kayaknya juga 200 rb, dan wacana nasional sekitar 400.000.
Di jawa tengah juga ada tabloid yang namanya CEMPAKA MINGGU INI, terbit setiap jum’at. Ada rubrik cerpen, bisa dikirim ke sontrotku@gmail.com. Honornya Rp.150.000. sayang, tabloid ini tidak ada web nya, jadi kalau tulisan kamu dimuat kadang tidak ngerti. Tapi tetap cantumkan nomor rekening, insya Allah honor tetap dikirim kok. Jika tidak, saya punya nomor bagian keuangannya. Boleh minta kok. :)
Kedaulatan Rakyat (www.kr.co.id)
Tiap minggu menampung cerpen, puisi, cerkak, cerita anak, resensi buku. Yang saya jelas tahu adalah email untuk kirim puisi dan cerpen ke kedaulatan Rakyat, yaitu: jayadikastari@yahoo.com. Nah, Honornyanya biasnaya berbeda-beda, kayaknya redakturnya menentukan honornya. Ada penulis kaya Mahwi Air Tawar cerpennya mendapat honor Rp.400.000, saya sendiri pertama kali puisi dimuat di koran ini dihargai Rp.100.000, cerpen pernah dapat honor Rp.250.000. Tapi sekarang sudah naik. Alhamdulillah.
Kirim cerpen ke KR jangan panjang-panjang, cukup sekitar 5000 karekter saja. Dan biasanya, KR senang dengan cerpen/puisi dengan tema yang aktual.
KR, meskipun punya situs, tapi tak pernah memposting cerpen dan puisinya. Kenapa ya?
Minggu Pagi
Kantornya di dekat KR, masih satu group. Untuk mengirim cerpen, puisi, essai sastra dan budaya kirim ke redakturnya, Mas Latief Noor Rochmans (semoga tidak salah tulis): we_rock_we_rock@yahoo.co.id . Emailnya aneh ya, dan memang beliaunya senang lagu rock. Hehe...
Honornya Minggu Pagi sudah naik lho. Cerpen: 150.000, puisi (tergantung berapa puisi yang dimuat), kalo satu kolom untuk puisi diisi hanya puisi kita maka honornya sekitar Rp.100.000. Oya, cara koran yang terbit seminggu sekali tiap Jumat ini menghargai tulisan juga sama seperti KR, masing-masing penulis berbeda2 honornya.
Tabloid NOVA
Email Untuk Kirim Cerpen Ke Nova tidak ada perubahan, masih bisa dikirim kirim ke nova@gramedia-majalah.com. Honornya Rp. 400.000.
HALUAN (Padang)
Cerpen dan Puisi kirim ke nasrulazwar@yahoo.com . Kata Esya Tegar Putra, honornya mencapai Rp.200 ribu. Honor Puisinya Rp. 100.000
Padang Ekspress
Cerpen dan puisi kirim ke: yusrizal_kw@yahoo.com (Padang Ekpress Redaktur) dan ke
cerpen_puisi@yahoo.com. Sejak tahun ini (2013) Padang ekspess penaikkan honor cerpen menjadi 125 ribu.) Bagi kawan-kawan yang dimuat teman yang ada di Padang untuk minta bantuan mengambilkan honornya, karena koran ini jarang2 mentransfer honor penulis. Yang jelas, jangan sampai lupa tanggal pemuatannya.Atau bisa minta nomor bagian keuangannya sama Kawan Yetti AKa. Cari saja FB-nya, beliaunya baik kok. Pasti mau bantu. :)
HARIAN SINGGALANG (Padang)
Cerpen, puisi a2rizal@yahoo.co.id / hariansinggalang@yahoo.co.id / kj_sgl@yahoo.com
Honor sekitar Rp. 50.000
Lumayanlah buat beli udud.
:)
Majalah Horison
Kirim cerpen ke Majalah Horison bisa lewat horisoncerpen@gmail.com, honornya 300 rb
Kirim puisi ke majalah horison ke: horisonpuisi@gmail.com, honornya tergantung berapa puisi yang dimuat.
Kalau tulisanmu dimuat di HORISON, maka akan dikirim sampel majalahnya, jadi, sertakan alamat jelas. kadang-kadang honor juga dikirim lewat wesel, jadi tidak nyantumin rekening tidak masalah.
Selain media di atas, ada beberapa media yang saya tidak tahu persis jumlah honornya, tapi sepertinya berkisar di angka Rp.200.000,-. Ini dia:
(Radar Tasikmalaya)
radar.tasikmalaya@gmail.com
(Redaktur Sastra Radar Tasik)
sanggarsastratasik@yahoo.co.id
(Jurnal Medan untuk cerpen dan Puisi)
tejapurnama@yahoo.com
(Redaktur Analisa untuk cerpen dan Puisi)
rajabatak@yahoo.com
(Riau Pos Cerpen dan Puisi)
budaya_ripos@yahoo.com / habeka33@yahoo.com
Jurnal Nasional
witalestari@jurnas.com
redaksi@jurnas.com
Honor 400.000
JURNAL CERPEN INDONESIA
Memuat cerpen dan artikel:
jurnalcerpen@yahoo.com, jurnalcerita@yahoo.com
Honor sekitar 250.000, mungkin sudah naik.
Majalah Alia
majalah_alia@yahoo.com
Majalah Bobo
bobonet@gramedia-majalah.com
Harian Surya Surabaya
surya1@padinet.com
Majalah Mayara Surabaya
cerpenmajalahmayara@gmail.com (cerpen, jangan lupa lampirkan foto)
Radar Semarang, Esai untuk Kolom UNTUKMU GURUKU setiap hari Minggu, kirim ke:
editor@radarsemarang.com
Majalah Esquere
redaksi@esquire.co.id (Majalah Esquire)
cerpen@esquire.co.id (Cerpen Majalah Esquire)
Majalah Kartini
redaksi_kartini@yahoo.com
Majalah Story,
memuat banyak cerpen remaja, kirim ke:
erincantiq@gmail.com (Majalah Story)
Tribun Jabar:
Cerpen kirim ke sini: cerpen@tribunjabar.co.id, hermawan_aksan@yahoo.com
Honornya 200rb
JOGLO SEMAR:
harianjoglosemar@gmail.com
Honor 150.000
SURABAYA POS:
Rubrik Cerpen:
redaksi@surabayapost.info, surabaya_news@yahoo.com, zahira@yahoo.com Honor 150rb
RADAR SURABAYA:
Rubrik Cerpen:
radarsurabaya@yahoo.com, diptareza@yahoo.co.id
Honor Rp. 200.000
BERITA PAGI:
Cerpen:
huberitapagi@yahoo.com Honor 100rb
Catatan Tambahan :
1. Untuk Rubrik Opini, secara umum tulisan berkisar 700-850 kata.
2. Tulisan bisa dimuat satu hari setelah kirim, satu minggu, dua minggu atau bahkan dua bulan setelah kirim, umumnya juga tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
3. Selain actual, kenali karakter media dengan sering mengunjungi webnya masing-masing.
Kalau kemudian tulisan kita dimuat, dan honor tak kunjung dikirim, memang tidak ada salahnya kita menghubungi sekretariat atau bagian keuangan media tersebut untuk menagih hak kita. Tapi, yang jelas berkarya ya berkarya.... jangan dipusingkan masalah honor tulisan.
Blog ini di buat untuk berbagi cerita atau cerita dari sebuah kisah otak manusia misalnya cerpen dan lain - lain. intinya tentang sebuah cerita dari otakku. mungkin bisa jadi bisnis bagi ku
Senin, 19 Agustus 2013
KISAH ULAMA YANG DILAKNAT ( Kisah Bal’am bin Ba’ura )
siapa saja yang sudah mengenal al-haq tapi tidak mengamalkannya bahkan menyelisihinya, maka dia serupa dengan Yahudi. Dan siapa saja yang menginginkan kebaikan, beribadah tetapi tanpa didasari ilmu, maka dia serupa dengan Nashara. Hal ini penting untuk kita jadikan sebagai pelajaran mamen. Kita baca doa agar terhindar dari 2 sifat golongan ini sebanyak 17 kali, dalam setiap sholat kita. Yuk kita pelajari lebih jauh, cekiprut mamen.
Sufyan Ats-Tsauri rahimahullahu berkata:
مَنْ فَسَدَ مِنْ عُلَمَائِنَا فَفِيْهِ شَبَهٌ بِالْيَهُوْدِ، وَمَنْ فَسَدَ مِنْ عُبَّادِنَا فَفِيْهِ شَبَهٌ بِالنَّصَارَى
“Siapa yang rusak di antara ulama kita maka dia serupa dengan orang Yahudi, dan siapa yang rusak di antara ahli ibadah kita, maka dia serupa dengan orang Nashara.”
Hal itu dikarenakan orang-orang Yahudi melakukan penyelisihan (penyimpangan) sesudah datang ilmu dan keterangan pada mereka; sudah mengetahui al-haq tapi tidak mengamalkannya. Sedangkan orang-orang Nashara tersesat karena kebodohannya; mereka beramal tanpa ilmu.
Di antara bentuk kerusakan ulama adalah berakhlak dengan akhlak orang-orang Yahudi, seperti:
Men-tahrif (mengubah-ubah) ayat/ hadits dari makna yang sebenarnya,
Menyembunyikan apa-apa yang diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, apabila di dalamnya terdapat sesuatu yang menghalangi ambisi/tujuan mereka,
Dengki kepada orang yang diberi karunia oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dan ingin membunuhnya,
Membunuh orang-orang yang selalu menganjurkan bersikap adil di antara manusia dan yang mengajak kembali kepada Kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mereka,
Melakukan tipu muslihat (hilah) untuk meraih sesuatu yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan berbagai cara,
Mencampuradukkan al-haq dengan kebatilan dan lain-lain.
Sedangkan kerusakan ahli ibadah –seperti orang-orang Nashara– ialah dengan:
Beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan hawa nafsunya, bukan dengan sesuatu yang dibawa oleh Rasul-Nya ‘alaihissalam,
Melampaui batas (ghuluw) terhadap para tuan guru (masyayikh) sehingga menempatkan mereka pada posisi rububiyah (memiliki sifat-sifat dan kemampuan layaknya Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti mengetahui perkara ghaib, memberi keselamatan, karunia, dan sebagainya, pen.).
Walhasil, orang yang berilmu, apabila dia melakukan penyelewengan atau penyimpangan berdasarkan pengetahuan dan pemahamannya, berarti dia telah mengenal al-haq tapi menentangnya. Bisa jadi karena mengikuti hawa nafsu, atau mencari dunia, atau karena mengkhawatirkan dirinya sendiri. Sedangkan ahli-ahli ibadah yang tersesat, mereka itu tidak mengenal al-haq, mengada-adakan bid’ah lalu menambah dan mengurangi sebagian dari ajaran Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Kisah Bal’am bin Ba’ura
Memang, kisah ini bersumber dari cerita-cerita Israiliyat. Di mana kita tidak bisa begitu saja secara mutlak menerima dan mendustakannya. Tetapi tipe atau karakter yang disebutkan dalam kisah ini banyak kita lihat dalam kenyataan di sekitar kita. Apalagi setelah kita mengenal bentuk-bentuk kesesatan orang-orang Yahudi dalam uraian sebelumnya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي ءَاتَيْنَاهُ ءَايَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ. وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ ذَلِكَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا فَاقْصُصِ الْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan memperturutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir.” (Al-A’raf: 175-176)
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kepada Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar menceritakan sebuah kisah kepada Ahli Kitab tentang seseorang yang keluar dengan kekafirannya seperti lepasnya ular dari kulitnya.
Dia dikenal dalam kitab-kitab tafsir dengan nama Bal’am bin Ba’ura, salah seorang ulama dari kalangan Bani Israil di zaman Nabi Musa ‘alaihissalam. Dia termasuk salah seorang yang diberi ilmu tentang Ismul A’zham (Nama Allah Yang Paling Agung). Di dalam majelisnya terdapat 12.000 tinta untuk menuliskan uraian-uraian yang disampaikannya. Malik bin Dinar rahimahullahu mengatakan bahwa dia termasuk orang yang terkabul doanya. Mereka (orang-orang Bani Israil) mengajukannya setiap kali ditimpa kesulitan. Bayangkan mamen, betapa Allah mengkaruniainya dengan ilmu, serta doa-doa yang senantiasa dikabulkan.
Melalui jalur ‘Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau mengisahkan:
Ketika Nabi Musa ‘alaihissalam datang ke wilayah kekuasaan seorang penguasa yang bengis bersama para pengikutnya, para kerabat dan anak paman Bal’am datang menemui Bal’am lalu berkata: “Musa itu orang yang keras dan mempunyai pasukan yang besar. Kalau dia menang tentulah dia akan membinasakan kami. Maka doakanlah kepada Allah agar Dia menjauhkan Musa beserta pasukannya.”
Kata Bal’am: “Sesungguhnya, kalau aku berdoa kepada Allah agar menghalau Musa dan orang-orang yang bersamanya, tentulah hilang dunia dan akhiratku.”
Tapi mereka terus menerus membujuknya hingga diapun menuruti permintaan mereka. Dikisahkan, setiap kali dia mendoakan kejelekan terhadap Nabi Musa dan pasukannya, maka doa itu justru menimpa Bal’am dan orang-orang yang membujuknya. Begitu seterusnya, wallahu a’lam.
Menyadari hal itu, merekapun menegurnya, mengapa dia justru mendoakan kejelekan terhadap mereka?
“Begitulah, setiap aku mendoakan kejelekan buat mereka tidak dikabulkan doaku. Tapi aku akan tunjukkan kepada kamu satu hal yang semoga saja dapat menjadi sebab kebinasaan mereka. Sesungguhnya Allah membenci perzinaan, dan kalau mereka jatuh dalam perbuatan zina, niscaya mereka pasti binasa, dan aku berharap Allah menghancurkan mereka. Maka keluarkanlah para wanita menemui mereka. Karena mereka itu para musafir, mudah-mudahan mereka terjerumus dalam perzinaan lalu binasa.”
Setelah sebagian besar mereka terjerumus dalam perbuatan zina, Allah Subhanahu wa Ta’ala kirimkan wabah tha’un sehingga menewaskan tujuhpuluh ribu orang dari mereka. Wallahu a’lam.
Setiap orang -di antara ahli ilmu- yang mementingkan dunia dan mencintainya, niscaya dia akan mengatakan sesuatu terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa dasar al-haq dalam fatwa, keputusannya tentang berita dan pengharusannya. Sebab hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta’ala kebanyakan datang dalam bentuk yang menyelisihi ambisi/tujuan manusia.
Sehingga, apabila seorang yang berilmu atau pengambil keputusan (hakim), sama-sama mencintai kedudukan, mengikuti syahwat, tentulah tidak sempurna dia meraih ambisinya kecuali dengan menjauhkan segala sesuatu yang menentangnya; berupa kebenaran.
Terlebih jika dia mempunyai syubhat, maka bersesuaianlah syubhat dan syahwat tersebut. Bermainlah hawa nafsu, tersamarlah kebenaran, menjadi suramlah wajah kebenaran. Meskipun kebenaran itu sangat jelas, tidak samar, dan tidak pula mengandung syubhat, dia tetap melangkah, menentangnya, bahkan mengatakan: “Saya punya jalan keluar (yaitu) taubat.”
Tentang orang-orang dari golongan inilah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ
“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya.” (Maryam: 59)
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga berfirman tentang mereka:
فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَرِثُوا الْكِتَابَ يَأْخُذُونَ عَرَضَ هَذَا الْأَدْنَى وَيَقُولُونَ سَيُغْفَرُ لَنَا وَإِنْ يَأْتِهِمْ عَرَضٌ مِثْلُهُ يَأْخُذُوهُ أَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِيثَاقُ الْكِتَابِ أَنْ لَا يَقُولُوا عَلَى اللَّهِ إِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوا مَا فِيهِ وَالدَّارُ الْآخِرَةُ خَيْرٌ لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
“Maka datanglah sesudah mereka generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini, dan berkata: ‘Kami akan diberi ampun’. Dan kelak jika datang kepada mereka harta benda dunia sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah perjanjian Taurat sudah diambil dari mereka, yaitu bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Dan kampung akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti?” (Al-A’raf: 169)
Allah Subhanahu wa Ta’ala terangkan bahwa mereka mengambil harta benda yang rendah ini dalam keadaan mereka mengetahui keharamannya, bahkan berani mengatakan bahwa “Kami akan diberi ampun.” Dan jika datang kepada mereka harta benda lainnya, niscaya mereka tetap dalam keadaan demikian. Itulah yang menjadi pendorong bagi mereka untuk mengatakan sesuatu terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa dasar al-haq. Sehingga mereka akan mengatakan: “Inilah hukum-Nya, syariat dan dien-Nya,” dalam keadaan mereka mengetahui bahwa dien-Nya, syariat dan hukum-Nya menyelisihi apa yang mereka ucapkan.
Atau memang mereka tidak tahu bahwa itu adalah dien-Nya, syariat dan hukum-Nya. Sehingga kadang-kadang mereka mengatakan sesuatu terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala apa yang tidak mereka ketahui. Dan suatu ketika mereka mengucapkan sesuatu terhadap-Nya berupa apa-apa yang sudah mereka ketahui kebatilannya.
Adapun mereka yang bertakwa, maka mereka mengerti bahwa kampung akhirat itu lebih baik daripada dunia ini, sehingga kedudukan sebagai pemimpin dan syahwat itu tidak akan mendorong mereka mementingkan urusan dunia daripada akhirat.
Sementara jalan untuk itu adalah dengan berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah, meminta tolong (kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala) melalui kesabaran dan shalat serta merenungi keadaan dunia, kehancuran dan kerendahannya, serta akhirat yang pasti tiba dan abadi.
Sedangkan mereka ini, mau tidak mau akan mengada-adakan kebid’ahan di dalam urusan dien ini disertai dengan kejahatan dalam beramal. Sehingga bertumpuklah dua perkara ini pada mereka. Karena sesungguhnya mengikuti hawa nafsu akan membuat buta mata hati, sehingga dia tidak mampu membedakan mana yang sunnah mana yang bid’ah. Atau terjungkir balik, melihat bid’ah itu sebagai sunnah, dan As-Sunnah sebagai kebid’ahan.
Inilah kerusakan para ulama jika mereka lebih mengutamakan urusan dunia, mengikuti kedudukan dan syahwat. Ayat-ayat ini pantas buat mereka, sampai juga firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas:
وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ الَّذِي ءَاتَيْنَاهُ ءَايَاتِنَا فَانْسَلَخَ مِنْهَا فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ فَكَانَ مِنَ الْغَاوِينَ. وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَاهُ بِهَا وَلَكِنَّهُ أَخْلَدَ إِلَى الْأَرْضِ وَاتَّبَعَ هَوَاهُ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الْكَلْبِ إِنْ تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْرُكْهُ يَلْهَثْ
“Dan bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat) nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing. Jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga).”
Maka inilah perumpamaan orang alim yang buruk, yang berbuat (sesuatu yang) menyelisihi ilmunya.
Perhatikanlah kandungan ayat ini, betapa tercelanya dia:
Dia tersesat sesudah dia memiliki ilmu, memilih kekafiran daripada keimanan dengan sengaja, bukan karena jahil (tidak tahu).
Dia memisahkan diri dari keimanan dengan perpisahan yang tidak mungkin kembali kepadanya selama-lamanya. Karena dia lepas dari ayat-ayat itu secara total, seperti lepasnya ular dari kulitnya. Andaikata masih tersisa padanya secuil keimanan itu, niscaya dia tidaklah lepas/tanggal darinya.
Bahwasanya setan mendapatkan dan menyusulnya, di mana setan itu berhasil menguasai dan memangsanya. Sebab itulah Allah Subhanahu wa Ta’ala mengatakan: فَأَتْبَعَهُ الشَّيْطَانُ (lalu dia diikuti oleh setan), dan tidak mengatakan تَبِعَهُ (mengikutinya), karena pada kata أَتْبَعَهُ terkandung pengertian adrakahu (mendapatkannya) dan lahiqahu (menyusulnya) yang lebih sempurna daripada lafadz tabi’ah baik dari segi lafadz dan makna.
Dia menyimpang padahal dahulunya dalam keadaan lurus. Al-Ghay adalah kesesatan dalam ilmu dan tujuan (niat). Ini lebih khusus berkaitan dengan kerusakan niat dan amal. Sebagaimana kesesatan itu lebih khusus berkaitan dengan kerusakan ilmu dan i’tiqad. Sehingga jika dipisahkan salah satunya, masuklah yang lain ke dalamnya, dan kalau bergandengan, maka terpisahlah pengertian keduanya.
Bahwasanya Allah Subhanahu wa Ta’ala menerangkan tentang rendahnya kemauannya, di mana dia lebih memilih sesuatu yang rendah daripada yang lebih tinggi.
Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak hendak mengangkat derajatnya dengan ilmu itu, sehingga hal itu menjadi sebab kebinasaannya. Karena diapun tidak naik derajatnya dengan ilmu tersebut, akhirnya ilmu itu menjadi bencana baginya. Maka seandainya dia bukan orang yang berilmu, tentu itu lebih baik bagi dia dan lebih ringan azabnya.
Dia memilih yang rendah, bukan karena lintasan pikiran dan bisikan jiwanya, tetapi karena kecenderungannya kepada dunia secara total. Asal kata ikhlaad (dalam ayat) maknanya adalah terus dan selalu. Seolah-olah dikatakan dia lebih cenderung kepada dunia. Diungkapkan kecenderungan itu dengan kata ardh (bumi) karena dunia itu adalah bumi, semua yang ada padanya dan apa-apa yang dikeluarkan, berupa perhiasan maupun harta benda.
Dia tidak menyukai hidayah-Nya, lebih suka mengikuti hawa nafsunya, lalu menjadikan hawa nafsunya sebagai imam yang diteladani dan diikuti.
Dia diserupakan dengan seekor anjing; hewan yang paling rendah kemauannya, paling jatuh nilainya, paling bakhil dan paling parah kalab (kerakusan) nya, sehingga dinamakan kalb.
Diserupakan juluran lidahnya terhadap dunia, ketidaksabaran dan keluhannya (bila) kehilangan dunia, semangatnya memperoleh dunia sebagaimana juluran lidah anjing dalam dua keadaannya; dibiarkan atau dihalau dengan usiran dan seterusnya.
Hal ini, kalau dibiarkan, dia menjulurkan lidahnya terhadap dunia dan kalau diberi peringatan atau teguran, dia juga seperti itu, tetap menjulurkan lidah. Jadi, menjulurkan lidah ini, tidak dia tinggalkan dalam segala keadaan, seperti halnya seekor anjing. Perumpamaan ini, tidak mutlak pada semua anjing, tapi hanya anjing yang selalu menjulurkan lidah. Hal itu merupakan keadaan paling rendah dan paling buruk.
Padahal jelas-jelas anjing itu seburuk-buruk binatang bahkan paling rendah derajat dan nilainya. (Hewan) yang tekad dan kemauannya tidaklah melampaui perutnya, paling parah kejahatan dan ketamakannya.
Di antara bentuk ketamakannya, dia tidak berjalan melainkan moncongnya senantiasa mendekati tanah, mencium dan menghirupnya. Dia selalu mencium duburnya sendiri, bukan bagian tubuhnya lain. Jika kamu melemparkan batu ke arahnya niscaya dia kembali mendatangi batu itu untuk menggigitnya karena rakusnya yang keterlaluan. Binatang paling hina, paling rela menerima dunia.
Bangkai kotor yang busuk lebih disukainya daripada daging segar. Najis dan kotoran lebih dia senangi daripada manisan. Kalau dia menemukan bangkai yang cukup untuk seratus ekor anjing, maka dia tidak akan biarkan seekor anjing lain mendekatinya melainkan dia usir karena ketamakan dan kekikirannya.
Kalau dia melihat orang yang berpakaian dekil, buruk, niscaya dia menggonggongnya dan mengusirnya, seolah-olah orang itu menyainginya dan merebut kekuasaannya. Tapi kalau dia melihat orang yang berbaju indah, rapi dan berkedudukan, maka dia rendahkan moncongnya ke tanah, merunduk, dan tidak berani mengangkat kepalanya kepada orang tersebut.
Demikianlah keadaan orang alim yang lebih mementingkan urusan dunia daripada akhirat. Adapun ‘abid (ahli ibadah) yang jahil (bodoh terhadap urusan diennya), maka kerusakannya ialah berupa sikap menjauhnya dia dari ilmu dan hukum-hukumnya, dikuasai oleh khayalan dan perasaannya, serta apa-apa yang diinginkan oleh hawa nafsunya.
Oleh sebab itulah Sufyan bin ‘Uyainah rahimahullahu mengatakan: “Jauhilah fitnah orang alim yang fajir (jahat) dan fitnah ‘abid yang jahil, karena fitnah keduanya adalah fitnah bagi segenap orang yang terfitnah. Yang satu dengan kejahilannya, dia menghalangi manusia dari ilmu dan konsekuensinya. Dan yang satu dengan kesesatannya (ghay), dia mengajak manusia kepada perbuatan-perbuatan keji.”
Ibnu Katsir rahimahullahu menceritakan:
Konon, di zaman Bani Israil dahulu ada seorang rahib yang tekun beribadah selama 60 tahun. Setan ingin menggodanya tapi selalu gagal. Akhirnya setan mendatangi seorang wanita lantas membuatnya gila. Wanita itu sendiri mempunyai beberapa saudara laki-laki. Setan kemudian membisikkan kepada saudara-saudaranya agar membawanya kepada rahib tersebut untuk diobati. Wanitapun diobati rahib itu dan tetap tinggal di sana.
Suatu hari, ternyata wanita itu menarik hati si rahib. Diapun menggaulinya hingga wanita itu hamil. Melihat kenyataan ini si rahib takut namanya tercemar lalu membunuh wanita tersebut. Kemudian datanglah saudara-saudara wanita itu. Ternyata saudara mereka pun dibunuh oleh rahib itu.
Akhirnya, setan datang menemui si rahib dan mengatakan: “Aku temanmu, kamu selalu membuatku payah, dan akulah yang mengatur kejadian ini. Kalau kamu menaatiku pasti aku selamatkan kamu. Sujudlah kamu kepadaku.” Rahib itupun sujud kepadanya dan setelah dia sujud, setan berkata: “Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah Rabb semesta alam.”
Wallahu a’lam.
Fighting Game
Mungkin salah satu fighting game paling epik di dekade ini! J-Stars Victory VS!
Official website dari game epik J-Stars Victory VS udah diupdate oleh pihak Namco Bandai dengan banyak screenshot dari gamenya!
Game yang rencananya bakal rilis untuk PS3 dan PSVita ini dalam rangka 45 tahun Anniversary Shonen JUMP dan bakal munculin karakter2 jagoan termantepnya! Mulai dari Goku sampe Gintoki! ahaha..XD
Mau 1 lawan 1 dengan adil? ato mau rusuh2an 2 lawan 2? bisaaaa..XD dengan kualitas grafis yang ciamik, pertarungan antara karakter2 legendaris yang sebelumnya hanya impian, bakalan bisa kita maenin! Dari screenshot nya aja uda keren banget..haha..
buat yang belom liat trailernya:
http://www.youtube.com/watch?v=ELhBTd8_adQ
wajib tonton!
---
sumber:
http://www.bandaigames.channel.or.jp/list/jump45/pc/character/
kolaborasi
Ada kabar dari T.M Revolution dan Nana Mizuki bahwa mereka akan berkolaborasi lagi.
Sebelumnya,pada bulan Mei mereka telah merilis single berjudul "Preserved Roses" yang digunakan sebagai OP anime "Kakumeiki Valvrave".
untuk kolaborasi kali ini mereka akan merilis single berjudul Kakumei Dualism pada tanggal 23 Oktober mendatang dan akan digunakan sebagai OP dari season kedua anime Kakumeiki Valvrave
single ini akan dirilis dalam 3 edisi yang berbeda , yaitu :
Limited edition dengan harga 1.500 yen yang berisi 2 lagu dan juga akan hadir dengan sebuah DVD
Time Limited edition dengan harga 500 yen yang hanya berisi Lead Track.
Reguler edition dengan harga 888 yen yang beris i3 lagu
tracklist :
[Limited Edition]
01. Kakumei Dualism
02. Kakumei Dualism -Anime Version-
DVD:
Kakumei Dualism MUSIC VIDEO
Others
-----
[Time Limited edition]
01. Kakumei Dualism
-----
[Regular Edition]
01. Kakumei Dualism
02. Kakumei Dualism (Nana Mizuki Only)
03. Kakumei Dualism (T.M.Revolution Only)
Sebelumnya,pada bulan Mei mereka telah merilis single berjudul "Preserved Roses" yang digunakan sebagai OP anime "Kakumeiki Valvrave".
untuk kolaborasi kali ini mereka akan merilis single berjudul Kakumei Dualism pada tanggal 23 Oktober mendatang dan akan digunakan sebagai OP dari season kedua anime Kakumeiki Valvrave
single ini akan dirilis dalam 3 edisi yang berbeda , yaitu :
Limited edition dengan harga 1.500 yen yang berisi 2 lagu dan juga akan hadir dengan sebuah DVD
Time Limited edition dengan harga 500 yen yang hanya berisi Lead Track.
Reguler edition dengan harga 888 yen yang beris i3 lagu
tracklist :
[Limited Edition]
01. Kakumei Dualism
02. Kakumei Dualism -Anime Version-
DVD:
Kakumei Dualism MUSIC VIDEO
Others
-----
[Time Limited edition]
01. Kakumei Dualism
-----
[Regular Edition]
01. Kakumei Dualism
02. Kakumei Dualism (Nana Mizuki Only)
03. Kakumei Dualism (T.M.Revolution Only)
DAHULU DAN KINI
Dahulu, 'Iraaq adalah negerinya para ulama, siapa yang tak kenal kota Baghdaad dengan Imam Ahmad bin Hanbal? Kota Kuufah dengan Imam Abu Haniifah dan Imam Sufyaan Ats-Tsauriy? Kota Bashrah dengan Imam Al-Hasan Al-Bashriy?
Namun, sekarang negeri 'Iraaq telah porak-poranda, negeri ilmu dan para ulama itu seakan-akan hilang ditelan zaman karena perang dan diterkam musuh-musuh Islam.
Dahulu, 'Iraan adalah negerinya para ulama, siapa yang tak kenal kota Ishfahan dengan Imam Abu Nu'aim Al-Ashbahaaniy dan Abu Asy-Syaikh 'Abdullaah bin Muhammad bin Ja'far bin Hayyaan Al-Ashbahaaniy? Kota Nisaphur (Naisabur) dengan Imam Ishaaq bin Raahawaih dan Imam Muslim bin Al-Hajjaaj? Kota Thabaristan dengan Imam Ibnu Jariir Ath-Thabariy? Kota Sijistan dengan Imam Abu Daawud As-Sijistaaniy? Kota Qazwiin dengan Imam Ibnu Maajah Al-Qazwiiniy? Kota Khurasan dengan Imam Abu 'Abdurrahman An-Nasaa'iy? Kota Ray dengan duet maut Imam Abu Haatim dan Abu Zur'ah Ar-Raaziy?
Namun, sekarang negeri 'Iraan telah berubah menjadi pusat agama syi'ah rafidhah dengan segala pernak-pernik mut'ahnya, bahkan ada anekdot, "negeri 1001 mut'ah." Allaahul Musta'an...
Dahulu, Syaam adalah negerinya para ulama, siapa yang tak kenal Imam Abu Zur'ah Ad-Dimasyqiy? Imam Abul Qaasim Ath-Thabaraaniy? Imam Abul Qaasim Ibnu 'Asaakir? Imam An-Nawawiy Asy-Syaafi'iy? Imam Ibnu Qudaamah Al-Hanbaliy? Kemudian berlanjut ke era Syaikhul Islaam Ibnu Taimiyyah, Al-Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Dua Imam Mu'arrikh, Adz-Dzahabiy dan Ibnu Katsiir?
Namun, lihatlah sekarang, negeri tersebut porak-poranda karena kekejian sang diktator beraliran syi'ah isma'iliyyah, bernama Bashar Asad -qatalahullah-, negeri ilmu dan ulama tersebut sekarang bising oleh peluru dan bau bubuk mesiu.
Dahulu, Mesir adalah negerinya para ulama, dan hingga sekarang pun tetap sebagai negeri ilmu dan para ulama dengan institusi Al-Azhar berada di garis depan sebagai penyokong da'i-da'i dan pejuang-pejuang dakwah yang penuh barokah.
Namun, bumi Kinaanah yang aman dan damai akhir-akhir ini bergejolak, darah tertumpah dan seakan-akan gambaran kehancuran itupun begitu nyata, akankah negeri Nabi Yuusuf 'Alaihissalaam ini bernasib seperti negeri-negeri lainnya yang hancur karena perang?
Indonesia, dahulu dan sekarang, tetap sebagai negerinya para walisongo, negeri yang melahirkan komunitas muslim terbesar sedunia. Dan, geliat aktivitas keagamaan begitu nyata nampak di negeri ini, mereka -semoga Allah selalu menjaga mereka- begitu concern dengan nasib saudara-saudara mereka kaum muslimin yang tengah tertindas dengan mengirim relawan ke daerah-daerah konflik maupun dengan membuka posko-posko relawan atau bantuan untuk kemudian disalurkan ke daerah konflik yang membutuhkan, sementara sebagian lagi tampak tidak peduli dengan nasib kaum muslimin, pikir mereka, "Buat apa mengurusi orang lain? Mengurus negeri sendiri saja masih sangat susah, masih banyak korupsi disana-sini!" Yah, itulah mungkin secuil gambaran negeri ini...
Kami berdo'a semoga Allah Ta'ala melindungi kaum muslimin di semua negeri-negeri baik yang berada di negeri muslim maupun di negeri kufar, semoga Allah Ta'ala menyatukan hati kaum muslimin diatas bendera Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Shallallaahu 'alaihi wasallam dan tidak diatas bendera ashobiyah dan fanatisme golongan, semoga Allah Ta'ala melindungi negeri-negeri kaum muslimin dari makar musuh-musuh Islam maupun dari musuh-musuh yang salah satunya pura-pura menampakkan diri sebagai pengikut ahlul bait padahal sejatinya zindiq.
Langganan:
Postingan (Atom)