Rabu, 21 Agustus 2013

cerpen ( karyaku )

Kekuatan Dari Mimpi


          Pada malam itu, aku melihat bulan purnama dengan hiasan – hiasan bintang mengelilingi bulan. Langitnya cerah tanpa awan, saat itu juga aku berpikir Bagaimana semua ini diciptakan ? Bagaimana caranya ?. Kemudian aku beranjak dari tempatku berdiri menuju ke sebuah rumah tepat berada sepuluh meter di depanku. Berhentilah langkah kaki ku pada langkah kesepuluh, sambil berpikir  “ kapankah aku punya rumah sepertiu ini ? “. Lirih suaraku meneteskan air mata, mengingat masalah yang sedang ku hadapi.  Tak ada satupun solusi untuk menyelesaikan masalah ini dalam pikiranku. Harus bagaimana lagi hidup ini. Sempat ku pikirkan tuk bunuh diri, tapi Alhamdulillah iman dalam diriku masih kuat dan kokoh. Sehingga ku urungkan niat setan tersebut.

        Tubuhku terasa lemas, pikiranku ‘bundet’, seperti benang jahit yang tak beraturan, pikiran kosong tak ada isinya, hanya berisi pertanyaan tentang hidup pahit ini. Beberapa manit berlalu, kaki rasanya sudah tak tahan lagi untuk berdiri. Segera ku masuk rumah menenangkan pikiran.
Pagi hari sekitar pukul setengah empat, mataku mulai bergerak waktunya bangun dan menunaikan shalat tahajjud. Aku menuju kamar mandi untuk buang air kecil, selasai keluar tuk mengambil air wudlu. Ku pakai sarung ku dirikan shalat malam. Mulailah diriku mengucapkan takbir  Allahuakbar ‘ dan seterusnya sampai selesai  shalat.
Aku bedzikir dan mulai berdoa

Direlung hati yang paling dalam
Kuantarkan suara hati terdalam
Kepada sang pencipta ku katakan
                       Wahai engkau sang pemilik 'Arsy
                       Wahai engkau sang penguasa alam
Tunjukanlah jalan disaat ku tersesat
Terangilah hidupku disaat gelap
Tenangkanlah hatiku disaat gundah
Hapuskanlah kesedihan dalam diriku
              Ya Allah ya Rob
Hanya engkaulah penolongku
Tiada yang lain selain diriMu
Diriku hampa tanpa Mu
Duniaku gelap tanpa cahaya Mu
Hidupku berantakan tanpa Mu
Aku tak lahir tanpa Mu
          Maka dari itu..
Aku memohon dengan sangat
Aku memohon dengan hati yang rendah
Aku memohon kepada Mu
Agar engkau memberikan rahmat Mu
                                                         Amin
Ku lihat tanganku penuh dengan air mata, dalam hatiku berkata,” aku laki, kenapa malah menangis ?, dasr bodoh ”.
              
            Adzan subuh mulai berkumandang, inilah suara yang ku tunggu – tunggu. Karena suara adzan mampu mengembalikan semangatku. Tak hanya satu masjid saja, tapi semua masjid mengumandangkan adzan. Terdengar sangat ramai, seperti suara sorakan dalam sebuah perlombaan atau pertandingan. Ku hapus air mata, segera berdiri tuk pergi ke masjid. Beberapa saat kemudian, iqomah dikumandangkan. Shalat subuh pun dimulai, semua jamaah berdiri menunaikan shalat. Sepulang dari shalat, aku berjalan kembali menuju rumah.  Sampai di rumah, sarung kulepas. Tapi tubuh masih lelah, lalu ku outuskan untuk tidur kembali.
          
           Suasana indah menyelimuti pemandanganku. Sebuah hamparan rumput hijau terbentang luas mengelilingi tubuhku  beserta burung – burung yang berterbangan berada diatasku diiringi kicauan merdu. Angin pun ikut serta, menghiasi panorama surga ini, tapi aku melihat seseorang berdiri agak jauh di depanku. Dan akhirnya pandanganku teralih karena seseorang itu.” Siapa dia ? Sepertinya wanita ?, tanyaku dalam hati “. Tanpa pikir panjang, aku mulai melangkah menuju wanita itu. Perlahan – lahan langkahku mulai mendekatinya.  Begitu sampai dibelakangnya, aku bertanya kepadanya “ Siapa kamu ? “, lalu dia menengok kearahku, deg!! Kaget dan terkagum yang kurasakan karena kecantikannya. “ cantiknya “, suara hatiku bergumam.
     
          Dia mengulurkan tanganya lalu ku balas dengan mengulurkan tanganku juga sehingga kami saling berjabat tangan. Dia tersenyum kepadaku akupun membalas senyumanya. Pada saat itu juga, keluarlah suara merdu dari mulutnya “ terimakasih kamu sudah datang kepadaku,  kamu tidak perlu tahu siapa aku, toh nanti kita juga bertemu”.  Aku sedikit perpikir “ Apa maksud perkataannya ? “.  “ aku hanya menyampaikan apa yang ingin ku sampaikan kepadamu, karena ini adalah tugasku”. “ Aku malah semakin bingung “, diriku bergumam kembali. “ dengarlah baik – baik, mulai sekarang kamu bukanlah manusia sperti biasa lagi. Kamu telah mendapatkan anugrah berwujud kekuatan dalam diri. Tapi gunakanlah untuk menolong sesama. Baiklah itulah yang ingin ku sampaikan, sekarang pejamkanlah matamu “, begitulah ucapanya. Aku menuruti perkataannya, ku ikuti perintahnya dan mulai memejamkan mataku.
               
         Sesaat setelah itu, ku buka perlahan ke dua mataku, “ ah sial,, hanya sebuah mimpi rupanya “. Pikiranku sedang memikirkan apa yang dikatakan wanaita itu tadi. Apa maksudnya ? otak ini hanya mengingat betul  dan mngerti tentang kecantikanya saja. Haha, itulah pikiran setiap lelaki jika melihat wanita cantik. Kemudian aku turun dari tempat tidurku untuk mandi. Setelah selesai, aku segera memakai pakaianku.

       Mulailah aku meninggalkan rumah untuk pergi tanpa tujuan yang pasti dengan menggunakan sepeda butut. Ku kayuh perlahan sepeda itu dan sampailah di sebuah jalan raya. Banyak kendaraan yang berlalu lalang melintasi jalan tersebut. Lagi – lagi mataku tertuju pada sebuah krumunan orang sedang melakukan tindakan kriminal. Sebagai seorang laki – laki aku beranikan diriku untuk mencegah tindakan tersebut. Aku mendekati sambil berteriak ,“  STOP!! Apa yang kalian lakukan ? pergilah “ tak ada balsan perkataan atau perlawanan dari mereka. Mereka langsung lari seperti orang ketakutan. Aku juga bingung kenapa ?. Padahal mereka memiliki badan yang besar dan otot yang kuat. Jika aku melawanya tentu aku yang kalah, tapi ya sudahlah perampoknya sudah pergi. Segera ku tolong wanita yang menjadi korban ini, “ apa kamu tidak apa – apa ?”. “ya”, sambil menengok ke arahku. Set,, kaget bukan kepalang, karena wanita ini adalah wanita dalam mimpi. Pergerakanku lalu terhenti aku tak bisa mengeluarkan suara.  Apa yang sebenarnya terjadi ? Apa maksudnya ? Bagaimana ini terjadi ?. Aku hanya bisa diam merenungkan kejadian aneh ini. Setelah beberap saat terdiam, otakku menangkap sesuatu. Dan aku pun tersadar, ternyata ini maksud wanita ini. Kekuatan, perbedaan semuanya terjawab sudah. Itulah mengapa mimpi itu menghampiriku, tujuan hidupku telah terjawab. Yaitu untuk menolong orang dengan kekuatan bru ini.
Kusimpan semuanya dalam otakku, lalu kembali menolong wanita ini. Dia menucapkan terimakasih kepadaku, dan akhirnya kami berkenalan sampai lanjut ke pelaminan dan kamipun di karuniani seorang anak laki – laki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar