Kekuatan Dari Mimpi
Pada malam itu, aku melihat bulan purnama dengan hiasan –
hiasan bintang mengelilingi bulan. Langitnya cerah tanpa awan, saat itu juga
aku berpikir Bagaimana semua ini diciptakan ? Bagaimana caranya ?. Kemudian aku
beranjak dari tempatku berdiri menuju ke sebuah rumah tepat berada sepuluh
meter di depanku. Berhentilah langkah kaki ku pada langkah kesepuluh, sambil
berpikir “ kapankah aku punya rumah
sepertiu ini ? “. Lirih suaraku meneteskan air mata, mengingat masalah yang sedang
ku hadapi. Tak ada satupun solusi untuk
menyelesaikan masalah ini dalam pikiranku. Harus bagaimana lagi hidup ini.
Sempat ku pikirkan tuk bunuh diri, tapi Alhamdulillah iman dalam diriku masih
kuat dan kokoh. Sehingga ku urungkan niat setan tersebut.
Tubuhku terasa lemas, pikiranku ‘bundet’, seperti benang jahit yang tak beraturan, pikiran kosong
tak ada isinya, hanya berisi pertanyaan tentang hidup pahit ini. Beberapa manit
berlalu, kaki rasanya sudah tak tahan lagi untuk berdiri. Segera ku masuk rumah
menenangkan pikiran.
Pagi hari
sekitar pukul setengah empat, mataku mulai bergerak waktunya bangun dan
menunaikan shalat tahajjud. Aku menuju kamar mandi untuk buang air kecil,
selasai keluar tuk mengambil air wudlu. Ku pakai sarung ku dirikan shalat
malam. Mulailah diriku mengucapkan takbir
‘ Allahuakbar ‘ dan seterusnya
sampai selesai shalat.
Aku bedzikir
dan mulai berdoa
Direlung
hati yang paling dalam
Kuantarkan
suara hati terdalam
Kepada sang
pencipta ku katakan
Wahai engkau sang pemilik 'Arsy
Wahai engkau sang penguasa alam
Tunjukanlah
jalan disaat ku tersesat
Terangilah
hidupku disaat gelap
Tenangkanlah
hatiku disaat gundah
Hapuskanlah
kesedihan dalam diriku
Ya Allah ya Rob
Hanya
engkaulah penolongku
Tiada yang
lain selain diriMu
Diriku hampa
tanpa Mu
Duniaku
gelap tanpa cahaya Mu
Hidupku
berantakan tanpa Mu
Aku tak
lahir tanpa Mu
Maka dari itu..
Aku memohon
dengan sangat
Aku memohon
dengan hati yang rendah
Aku memohon
kepada Mu
Agar engkau memberikan rahmat Mu
Amin
Ku lihat tanganku penuh dengan air mata, dalam hatiku
berkata,” aku laki, kenapa malah menangis ?, dasr bodoh ”.
Adzan subuh mulai berkumandang, inilah suara yang ku tunggu –
tunggu. Karena suara adzan mampu mengembalikan semangatku. Tak hanya satu
masjid saja, tapi semua masjid mengumandangkan adzan. Terdengar sangat ramai, seperti
suara sorakan dalam sebuah perlombaan atau pertandingan. Ku hapus air mata,
segera berdiri tuk pergi ke masjid. Beberapa saat kemudian, iqomah
dikumandangkan. Shalat subuh pun dimulai, semua jamaah berdiri menunaikan shalat.
Sepulang dari shalat, aku berjalan kembali menuju rumah. Sampai di rumah, sarung kulepas. Tapi tubuh
masih lelah, lalu ku outuskan untuk tidur kembali.
Suasana indah menyelimuti pemandanganku. Sebuah hamparan
rumput hijau terbentang luas mengelilingi tubuhku beserta burung – burung yang berterbangan
berada diatasku diiringi kicauan merdu. Angin pun ikut serta, menghiasi
panorama surga ini, tapi aku melihat seseorang berdiri agak jauh di depanku. Dan
akhirnya pandanganku teralih karena seseorang itu.” Siapa dia ? Sepertinya
wanita ?, tanyaku dalam hati “. Tanpa pikir panjang, aku mulai melangkah menuju
wanita itu. Perlahan – lahan langkahku mulai mendekatinya. Begitu sampai dibelakangnya, aku bertanya
kepadanya “ Siapa kamu ? “, lalu dia menengok kearahku, deg!! Kaget dan
terkagum yang kurasakan karena kecantikannya. “ cantiknya “, suara hatiku
bergumam.
Dia mengulurkan tanganya lalu ku balas dengan mengulurkan
tanganku juga sehingga kami saling berjabat tangan. Dia tersenyum kepadaku
akupun membalas senyumanya. Pada saat itu juga, keluarlah suara merdu dari
mulutnya “ terimakasih kamu sudah datang kepadaku, kamu tidak perlu tahu siapa aku, toh nanti
kita juga bertemu”. Aku sedikit perpikir
“ Apa maksud perkataannya ? “. “ aku
hanya menyampaikan apa yang ingin ku sampaikan kepadamu, karena ini adalah
tugasku”. “ Aku malah semakin bingung “, diriku bergumam kembali. “ dengarlah
baik – baik, mulai sekarang kamu bukanlah manusia sperti biasa lagi. Kamu telah
mendapatkan anugrah berwujud kekuatan dalam diri. Tapi gunakanlah untuk
menolong sesama. Baiklah itulah yang ingin ku sampaikan, sekarang pejamkanlah
matamu “, begitulah ucapanya. Aku menuruti perkataannya, ku ikuti perintahnya
dan mulai memejamkan mataku.
Sesaat setelah itu, ku buka perlahan ke dua mataku, “ ah
sial,, hanya sebuah mimpi rupanya “. Pikiranku sedang memikirkan apa yang
dikatakan wanaita itu tadi. Apa maksudnya ? otak ini hanya mengingat betul dan mngerti tentang kecantikanya saja. Haha,
itulah pikiran setiap lelaki jika melihat wanita cantik. Kemudian aku turun
dari tempat tidurku untuk mandi. Setelah selesai, aku segera memakai pakaianku.
Mulailah aku meninggalkan rumah untuk pergi tanpa tujuan
yang pasti dengan menggunakan sepeda butut. Ku kayuh perlahan sepeda itu dan
sampailah di sebuah jalan raya. Banyak kendaraan yang berlalu lalang melintasi
jalan tersebut. Lagi – lagi mataku tertuju pada sebuah krumunan orang sedang
melakukan tindakan kriminal. Sebagai seorang laki – laki aku beranikan diriku
untuk mencegah tindakan tersebut. Aku mendekati sambil berteriak ,“ STOP!! Apa yang kalian lakukan ? pergilah “
tak ada balsan perkataan atau perlawanan dari mereka. Mereka langsung lari
seperti orang ketakutan. Aku juga bingung kenapa ?. Padahal mereka memiliki
badan yang besar dan otot yang kuat. Jika aku melawanya tentu aku yang kalah,
tapi ya sudahlah perampoknya sudah pergi. Segera ku tolong wanita yang menjadi
korban ini, “ apa kamu tidak apa – apa ?”. “ya”, sambil menengok ke arahku. Set,,
kaget bukan kepalang, karena wanita ini adalah wanita dalam mimpi. Pergerakanku
lalu terhenti aku tak bisa mengeluarkan suara.
Apa yang sebenarnya terjadi ? Apa maksudnya ? Bagaimana ini terjadi ?.
Aku hanya bisa diam merenungkan kejadian aneh ini. Setelah beberap saat
terdiam, otakku menangkap sesuatu. Dan aku pun tersadar, ternyata ini maksud
wanita ini. Kekuatan, perbedaan semuanya terjawab sudah. Itulah mengapa mimpi
itu menghampiriku, tujuan hidupku telah terjawab. Yaitu untuk menolong orang
dengan kekuatan bru ini.
Kusimpan semuanya dalam otakku, lalu kembali menolong wanita
ini. Dia menucapkan terimakasih kepadaku, dan akhirnya kami berkenalan sampai
lanjut ke pelaminan dan kamipun di karuniani seorang anak laki – laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar